JawaPos.com – Banyak usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang berdiri di Surabaya. Namun, masih banyak kendala yang mereka hadapi saat bertarung di dunia usaha. Pemkot Surabaya pun mewadahi mereka dalam koperasi agar daya saing meningkat.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyatakan, pihaknya terus mendorong UMKM di Kota Pahlawan terus berkembang. Tidak hanya menambah modal, tetapi juga mempersiapkan mereka bisa menjadi besar.
Salah satunya, membentuk manajemen yang dapat menyatukan mereka. ”Saya ingin koperasi ini berkembang dan punya modal,” katanya, Minggu (15/7).
Dia menyadari, selama ini UMKM hanya bergerak sendiri-sendiri. Jika ada wadah, potensi mereka makin besar dan akan memiliki daya tawar lebih tinggi. Menurut Eri, tidak mungkin UMKM dibina satu per satu.
”Karena itu, mereka dikumpulkan menjadi satu dalam koperasi. Dengan begitu, kontrol akan mudah dan peningkatan usaha mereka juga lebih gampang,” jelas Eri.
Kabid Koperasi Dinas Koperasi, UKM, dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya Reza Fahreddy menuturkan bahwa pihaknya sudah melaksanakan keinginan wali kota. Dia membenarkan bahwa sebuah usaha yang dinaungi satu nama badan bakal memiliki daya tawar lebih besar. Skala usahanya juga makin berkembang.
Reza menyebutkan, saat ini ada 50 koperasi yang mewadahi UMKM. Koperasi itu terdiri atas dua jenis. Pertama, koperasi yang bergerak dengan rumah padat karya (RPK). Koperasi tersebut menjadi perpanjangan tangan RPK untuk menjual produk. Salah satunya adalah Koperasi Sumber Mulia Barokah. Mereka menjadi wadah bagi RPK paving di Tambak Wedi untuk memasarkan paving.
”Jadi, warga yang diberdayakan di RPK paving tidak bingung memikirkan harus memasarkan produknya ke mana. Sebab, ada koperasi yang membantu,” katanya.
Kedua adalah koperasi toko kelontong (tokel). Koperasi ini dibentuk untuk mewadahi tokel di setiap kecamatan. Penggabungan tokel bertujuan mempermudah tokel di wilayah tersebut dalam mendapat barang kulakan.
”Kulakan barang dagangan bisa dilakukan berbarengan. Dengan begitu, akses ke supplier lebih mudah dan harga lebih murah,” terangnya.
Subkoordinator Pemberdayaan Koperasi Dinkopumdag Surabaya Ahmad Fajar Faza menjelaskan, pembentukan koperasi juga diiringi dengan pembinaan dan pengembangan usaha. Saban tahun mereka wajib membuat laporan dalam rapat anggota tahunan (RAT).