GPEI Jatim – Surabaya, Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan program penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Dan Manajemen Kepelabuhan – STIAMAK Barunawati Surabaya melakukan kerjasama dengan Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI) Jawa Timur.
Kerjasama tersebut merupakan salah satu bentuk keterlibatan dan kerjasama STIAMAK Barunawati Surabaya dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi – LLDIKTI untuk berperan secara aktif dalam pengelolaan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Terkait kerjasama tersebut, STIAMAK Barunawati Surabaya telah melaksanakan MoU dengan GPEI Jawa Timur, khususnya tentang Kegiatan Pengembangan Sumber Daya Manusia Di Bidang Logistik, Penelitian, Pendidikan Dan Pelatihan.
Dr. Gugus Wijonarko, MM, Ketua STIAMAK Barunawati Surabaya,menyampaikan bahwa sebagai indikator dalam kerjasama dengan GPEI Jawa Timur, STIAMAK Barunawati Surabaya merupakan akselerasi transformasi pendidikan tinggi bagi masyarakat.
“Dalam kerjasama ini, kami berharap mampu menjadi katalisator transformasi ekonomi yang dapat memenangkan pertarungan dalam pengembangan ilmu administrasi dan manajemen di pelabuhan khususnya,” jelas Gugus.
Sementara itu, Isdarmawan Asrikan, Ketua GPEI Jatim, menginformasikan bahwa bahwa Ekspor merupakan bagian terpenting dalam perekonomian nasional, oleh karena itu GPEI akan selalu bekerjasama dengan Pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.
“Kami, sangat mendukung kerjasama pemanfaatan teknologi marketing dan akuntansi sebagai bentuk peningkatan pengetahuan dan ketrampilan UMKM binaan GPEI Jatim yang dilakukan oleh STIAMAK Barunawati Surabaya di wilayah Kabupaten Gresik,” papar Isdarmawan.
Dilakukannya pembinaan UMKM Binaan GPEI Jatim di wilayah Kabupaten Gesik, dikarenakan dalam survey ditemukan kendala yang menghambat pertumbuhan dan daya saing mereka di pasar global.
Kendala utama terletak pada keterbatasan pengetahuan di bidang pemasaran digital, yang mengakibatkan kurangnya pemahaman tentang cara memanfaatkan platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas.
Hal ini diperparah dengan kurangnya daya tarik dalam kemasan produk, yang tidak memenuhi standar dan gagal menarik minat konsumen, terutama di pasar ekspor.
Untuk itu, diperlukan solusi komprehensif yang berfokus pada peningkatan pengetahuan dan keterampilan dalam pemasaran digital, serta pengembangan kemasan produk yang menarik dan sesuai standar internasional.
Dian Arisanti, S.Kom, MM., Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat – LPPM STIAMAK Barunawati Surabaya, menyampaikan bahwa perlunya diberikan pembinaan dan pelatihan pemanfaatan teknologi dan informasi produk bagi UMKM Binaan GPEI di wilayah Kabupaten Gresik.
“Kami akan melalkukan pembainaan dan pelatihan kepada UMKM di wailayah Kabupaten Gresik terkait permasalahan pemasaran digital dan pengembangan kemasan produk, agar UMKM mempunyai daya saing dipasar domestik dan internasional,” ungkap Dian.
Dalam pelatihan tersebut, tambah Dian, STIAMAK Barunawati Surabaya secara bertahap akan mengurangi keterbatasan pengetahuan dan meningkatkan keterampilan dalam memanfaatkan platform digital untuk menjangkau konsumen yang lebih luas dan merancang kemasan yang menarik dan sesuai standar internasional.
“Dampak dari permasalahan ini tentunya sangatlah signifikan yakni, pangsa pasar yang kecil. Produk UMKM hanya dapat dipasarkan di pasar lokal dan belum mampu menembus pasar ekspor. Penjualan yang rendah, volume penjualan produk UMKM rendah dan tidak mampu meningkatkan keuntungan serta kesulitan dalam pengembangan, UMKM sulit untuk berkembang dan bersaing dengan perusahaan yang lebih besar,” imbuh Dian.
Materi pelatihan yang diberikan STIAMAK Barunawati Surabaya meliputi Platform Digital Marketing yang terdiri dari Platform web dan aplikasi mobile terintegrasi – aplikasi mobile Android dan iOS yang bermanfaat dalam meningkatkan visibilitas produk UMKM di pasar global, mempermudah UMKM dalam menjangkau pelanggan internasional, meningkatkan efisiensi dan efektivitas marketing dan penjualan serta memperkuat branding dan daya saing produk UMKM.
Desain Packaging Produk yang merupakan desain packaging yang menarik dan informatif dan bermanfaat untuk meningkatkan daya tarik produk di pasar global, memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada pembeli internasional, meningkatkan nilai jual produk dan memperkuat branding UMKM.(*)
Konsultasi calon member GPEI Jawa Timur.
Konsultasi member GPEI Jawa Timur..PT. Muliasari Permai.
Bersama GPEI Jawa Timur, Tim LSP terima silaturrahmi dan pembahasan kerjasama STIESIA Surabaya yang mencakup berbagai bidang yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakatIE
Pelaksanaan Exim Courses Edisi Tahun 2024.
Exchange Rate USD: Tue, 10 Dec.
GPEI Jatim, Surabaya – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA) Surabaya yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta terbaik di Jawa Timur mempunyai VISI yaitu menjadi perguruan tinggi penyelenggara pendidikan tinggi secara kreatif dan inovatif dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi bertaraf nasional dan internasional yang berkualitas dan bermartabat. Serta memiliki MISI diantaranya adalah:
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan tinggi berbasis penelitian dan pengabdian secara kreatif dan inovatif dalam rangka pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju taraf internasional,
Menyelenggarakan kegiatan penelitian secara kreatif dan inovatif untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju taraf internasional,
Menyelenggarakan kegiatan pemenuhan tanggungjawab sosial secara optimal melalui tindakan nyata berupa pelayanan atau pengabdian kepada masyarakat, dan
Mengelola lembaga dengan tata kelola yang baik melalui pengembangan kelembagaan yang berorientasi pada kualitas dan mampu bersaing tingkat nasional dan internasional.
Sebagai tindak lanjut Visi dan Misi STIESIA Surabaya, maka diperlukan upaya membuka peluang kerjasama dengan berbagai pihak (stakeholder).
Maksud dari kerjasama tersebut adalah optimalisasi tridharma perguruan tinggi STIESIA Surabaya melalui perluasan jaringan kemitraan dengan berbagai pihak yang relevan.
STIESIA Surabaya terus berupaya melakukan inovasi untuk memastikan terwujudnya kualitas tridharma dan manfaatnya oleh sivitas akademika dan masyarakat keseluruhan, salah satu upaya adalah menjalin kerja sama dengan mitra stakeholder yang mencakup berbagai bidang yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Hadir dalam acara silaturrahmi dan pembahasan kerjasama yakni : Prof. Triyonowati (Wakil Ketua 3 STIESIA), Prof. Fidiana (Wakil Ketua 2 STIESIA), Bapak Sulistyo Budi Utomo (Kerjasama), Ibu Anindhyta (Customs Centre STIESIA), Ibu Marsudi Lestari (LSP STIESIA) dan Bapak Dikman – Graha STIESIA.
Dari GPEI Jawa Timur turut hadir Bapak Isdarmawan Asrikan (Ketua), Ibu Ayu S Rahayu (Wakil Ketua Bidang Perdagangan Luar Negeri), Ibu Asmaul Khusnah (Wakil Ketua Bidang Kepabeanan dan Bapak Chilman Suaidi (Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Keanggotaan.(*)
GPEI Jatim – GPEI Jawa Timur masih cukup optimistis kinerja ekspor Jatim tahun ini masih akan tumbuh positif meskipun diperhadapkan dengan isu geopolitik seperti perang antar negara, termasuk Krisis Laut Merah.
Ketua GPEI Jatim, Isdarmawan Asrikan mengatakan sektor usaha berorientasi ekspor saat ini masih memang masih menghadapi banyak tantangan baik internal maupun eksternal seperti isu geopolitik yakni perang Rusia – Ukraina, Israel – Palestina hingga Krisis Laut Merah yang membuat biaya transhipment barang ekspor menjadi lebih mahal.
“Krisis Laut Merah berdampak pada terganggunya pelayaran yang terpaksa harus berputar ke laut Afrika sehingga cost menjadi mahal. Namun demikian kita berupaya untuk meningkatkan ekspor kita, terutama dari pelaku usaha kecil menengah untuk mencari pasar non tradisional,” jelasnya usai Gathering GPEI Jatim di Surabaya.
Berdasarkan data Badan Pusat Startistik (BPS) Jatim, kinerja ekspor non migas Jatim selama kuartal I/2024 (Januari – Maret) mencapai US$6,07 miliar. Pangsa pasar ekspor non migas Jatim selama kuarta I itu disumbang oleh Amerika Serikat (AS) sebesar US$0,79 miliar, Jepang US$0,77 miliar, Tiongkok US$0,69 miliar, dan Swiss US$0,56 miliar. Sedangkan di pasar Asean menyumbang US$1,12 miliar (18,43%) dan Uni Eropa US$0,38 miliar (6,32%).
Selama 3 bulan pertama itu, terjadi tren kenaikan ekspor. Tercatat pada Januari ekspor Jatim baik migas dan non migas sebesar US$1,99 miliar, lalu Feberuari US$1,81 miliar dan pada Maret US$2,51 miliar atau naik 39,10% (mtm) atau naik 34,57% (yoy).
Isdarmawan menambahkan, GPEI akan terus berupaya meningkatkan kinerja ekspor, Salah satunya dengan melanjutkan program pembinaan 100 UMKM tembus ekspor, yang per-tahun rerata sekitar 10 – 15% UMKM berhasil menembus pasar ekspor seperti produk makanan olahan dan handycraft.
“Pasar ekspor masih menjanjikan untuk negara Asia yang ongkos kirimnya tidak terlalu mahal dan kita manfaatkan diaspora dan tenaga kerja di luar negeri agar pakai produk-produk Indonesia,” imbuhnya.
Transaction Service Department Head, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Tjahjono Soebroto mengatakan masih besarnya peluang pasar ekspor ini akan dioptimalkan oleh BSI untuk memberikan dukungan berupa layanan perbankan maupun permodalan bagi pelaku usaha yang berorientasi ekspor.
“Sektor usaha ekspor ini berkontribusi 20% terhadap kinerja penyaluran modal kerja BSI . Potensi ini akan kami kembangkan sampai tumbuh 25% dari tahun lalu,” ujarnya.
Ketua Indonesian National Shipowner Association (INSA) Surabaya,Stenven Lesawengen mengatakan, Krisis Laut Merah bagi pelayaran itu merupakn peluang bisnis. Transhipment time ke Eropa yang biasanya 1 minggu bisa bertambah menjadi 2 minggu. “Disitulah mereka memanfaatkan fright cost,” tutup Stenven (*)
19 Desember 2023 GPEI Jatim
Dalam upaya memenuhi amanat AD/ART Indonesian National Shipowners’ Association – INSA menyelenggarakan Rapat Umum Anggota (RUA) INSA ke – XVIII di Hotel DoubleTree, Surabaya, dengan tema “INSA Siap Hadapi Tantangan Menuju Indonesia Maju”.
Agenda utama dalam RUA di antaranya adalah menyempurnakan AD/ART, mengevaluasi laporan pertanggungjawaban kepengurusan, menyusun program kerja dan memilih ketua umum INSA untuk masa bakti 2023-2027.
“Melalui forum RUA empat tahunan ini diharapkan terciptanya program-program kerja strategis INSA agar bisa menjawab tantangan dan meningkatkan daya saing industri pelayaran nasional,” kata Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto.
Penerapan asas cabotage telah berhasil menjadi success story dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus menjadikan pelayaran merah putih sebagai tuan rumah di negeri sendiri.
Carmelita menambahkan bahwa perlu adanya peningkatan daya saing pelayaran nasional agar dapat lebih berperan di kancah global melalui program beyond cabotage.
Program beyond cabotage menjadi salah satu fokus INSA dan sejumlah stakeholder, yang bertujuan untuk memberikan dampak positif bagi ekonomi nasional, khususnya dalam memperbaiki defisit neraca jasa yang kerap dialami Indonesia selama ini.
“INSA berharap dapat terus meningkatkan sinergi dengan seluruh stakeholder terkait untuk mencapai tujuan bersama, yakni pengembangan sektor pelayaran nasional yang berkelanjutan dan berdaya saing,” sambungnya.
Sementara itu Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi menyebut bahwa INSA merupakan partner pemerintah yang selama ini banyak memberikan masukan.
“Memang pemerintah dan swasta selalu berdampingan. Kami selaku regulator tentu memberikan iklim dan regulasi yang bagus,” kata Budi.
Pemerintah dan INSA memiliki visi bersama untuk menjadikan Indonesia Hub Laut di Asia Tenggara. Ia mengakui bahwa untuk mewujudkan visi tersebut tidak mudah, karena secara geografi berada di sisi selatan.
“INSA adalah operator dan orang-orang yang mempengaruhi pergerakan kapal. Kita punya pelabuhan yang sangat besar, di Priok dan patimban. Kita ingin itu menjadi hub, sehingga ongkos kapal-kapal yang diatas 10 ribu kontainer dari luar ke Indonesia bisa lebih murah,” tandasnya.(*)
EKSPOR JATIM SAMPAI NOVEMBER TURUN -12,26%, PERLAMBATAN MASIH AKAN BERLANJUT
27 Desember 2023
GPEI Jatim – Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur mencatat kinerja ekspor nonmigas Jatim di sepanjang Januari – November 2023 mencapai US$18,50 miliar atau mengalami penurunan -12,26% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$21,08 miliar.
Kepala BPS Jatim Zulkipli mengatakan di sepanjang tahun ini, pangsa ekspor Jatim dikontribusi oleh China US$2,71 miliar, Amerika Serikat US$2,56 miliar, Jepang US$2,45 miliar dan Swiss US$0,79 miliar, serta negara-negara Asean US$3,15 miliar dan Uni Eropa US$1,32 miliar.
“Di sepanjang tahun ini hampir seluruh sektor usaha yang mengalami penurunan ekspor, seperti barang dari sektor pertanian turun -21,36%, industri pengolahan -11,74%, dan pertambangan turun -20,91% dibandingkan periode sama tahun lalu,” jelasnya,
Dari capaian ekspor November 2023, sebanyajk US$85,50 juta dikontribusi oleh sektor pertanian atau mengalami penurunan -4,35% (mtm), tetapi naik 0,30% (yoy), disusul industri pengolahan US$1,9 miliar naik 1,48% (mtm) atau naik 6,18% (yoy), serta pertambangan US$11,63 juta atau naik 33,91% (mtm) atau naik 89,59% (yoy).
Golongan barang yang mengalami peningkatan permintaan ekspor seperti perhiasan/permata, tembakau dan rokok, pupuk lemak dan minyak hewani, dan sabun dan preparat pembersih.
“Sedangkan golongan barang yang mengalami penurunan permintaan adalah bahan kimia organik, besi dan baja, bahan kimia organik, kertas dan karton, tembaga,” imbuhnya.
Berdasarkan pangsa pasar selama November 2023 yang mengalami peningkatan permintaan yakni Swiss, India, China, AS, Filipina.
Sedangkan pasar yang mengalami penurunan pasar yakni Bangladesh, Vietnam, Taiwan, Jepang, dan Hong Kong.
Namun, dari sisi pasar domestik, Jatim masih memiliki potensi yang cukup besar yang dapat dilihat dari indeks keyakinan konsumen Jatim per November 2023 sebesar 136,49, serta akan membaiknya sektor pertanian sejalan dengan prediksi cuaca atau setelah berakhirnya El Nino.
“Perekonomian kita akan dipengaruhi konsumsi rumah tangga, dan kami punya ekspektasi dari pemerintah/pemda agar mengoptimalkan APBD-nya untuk belanja daerah yang ada. Jangan sampai tidak dioptimalkan supaya mendorong kegiatan ekonomi,” imbuhnya.(*)
Graha Asri Blok K-3
JL. Ngagel, No. 179-183, Surabaya,
Jawa Timur, 60246
gpei_sby@yahoo.co.id
gpeijatim1961@gmail.com
© 2023 GPEI Jawa Timur. All Rights Reserved.